Pada
suatu hari aku terdampar di suatu desa yang berada di daerah pegunungan, yang
bertepatan di desa Paya Dedep kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah yang
sama sekali belum pernah terlintas di pikiranku untuk bisa berada di sana, apa
lagi untuk menginjakkan kaki ku di desa tersebut. Perjalanan ku dari Banda Aceh
menuju desa tersebut sungguh membuatku takjub di buatnya, sebab perjalanan yang
begitu jauh dan di tambah lagi jalan pergunungan yang banyak liku – likunya,
sehingga jika terus ku bayangkan jalan itu rasa nya membuat diri ku muntah.
Hari
pertama hingga hari ke tiga aku tidak merasakan kenyamanan dan kenikmatan
sedikit pun, bahkan diri ku terasa seakan – akan terasa tersiksa oleh dinginnya
cuaca di desa tersebut, bahkan ketika makan pun tidak ada istimewanya sedikit
pun tidak kurasakan seperti di rumah ku sendiri. Batinku semakin hari semakin
menolak untuk berada di desa tersebut. Namun hari demi hari aku mulai merasakan
rasa kecintaan masyarakat untuk kami mahasiswa KKN, bahkan aku juga merasakan
kedekatan dalam sesama anggota kelompok.
Secara
personality, tanpa mereka sadari rekan – rekan ku satu kelompok hari semakin
hari mereka mencoba melihatkan topeng keasliaan nya, hari terus berlalu dan
rekan satu kelompok pun memperlihatkan keaslian personality mereka, baik dari
anak fakultas Hukum, Penjas, Pkn, Teknik Mesin, Biologi, Psikology, Pkk,
Geografi, dan Ekonomi. Namun semua itu bukan masalah bagi ku, karena itu adalah
warna
/ corak dari setiap karakter manusia itu sendiri.
Aku
merasa, aku adalah manusia paling sangat beruntung dari sekian banyak mahasiswa
KKN yang berada di Jagong Jeget, aku merasa beruntung ketika memiliki anggota
kelompok yang sanggat peduli satu sama lain, dan begitu juga masyarakat desa
paya dedep yang sudah menganggap kami bagian dari keluarga kandung. . .
Banyak
hal yang ku dapat dalam kelompok KKN ini, disini menurut ku bukan kelompok,
melainkan adalah TEAM, menurutku jika kelompok itu hubungan nya tidak erat
bahkan jarang jumpa, tapi di sini.kita setiap jam hari dan minggu pun bersua
satu sama lain, dan kita pun saling membutuhkan satu sama lain bahkan kita tak
terpisah oleh waktu selama 30 hari. Semoga apa yang kita lakukan selama 30 hari
baik untuk rekan – rekan kita mau pun masyarakat desa paya dedep itu semua
karena Allah.
Di
mana sehari – hari aku hanya bisa berkata keras, kasar, bahkan tertawa pun aku
yang paling besar. Tanggal 13 Febuari 2014 pukul 11.35 Wib aku dan rekan KKN
menumpahkan air mata yang begitu luar biasa, di mana aku merasa sangat
kehilangan keluarga besar di desa paya dedep, aku tak sanggup untuk meninggal
kan mereka, di sini lah aku merasakan kehilangan yang luar biasa, bukan perkara
mudah untuk berpisah dengan mereka apa lagi harus mengangkat kaki dari desa
tersebut.
Satu
hal yang ku peroleh di KKN ini, kini aku menyadari arti nilai kehidupan yang
sesungguhnya, di mana aku melihat masyarakat yang begitu berusaha sepenuh
tenaga dalam mencari rezeki dan bahkan mereka tidak mengandalkan kekayaan, baik
dari segi rumah, kendaraan bahkan pakaian pun mereka pun sederhana.
Sebelum
nya aku menucapakan terima kasih banyak kepada rekan – rekan satu TEAM KKN
Ceria Paya Dedep, atas kerja samanya dan cinta kasih sayang dalam keluarga
besar KKN Ceria semoga kita terus dalam menjalin hubungan silahturahmi, salam
buat keluarga kalian semua dari saya sekeluarga semog sehat selalu.
Buat
seluruh keluarga besar paya dedep, terima kasih banyak atas bantuan selama ini,
semoga semua itu dapat di balas oleh Allah S.W.T. dan insyaallah kami akan
kembali ke desa tercinta. Saya tunggu kehadiran saudara semua di desa ku. Diri
ku merindukan kalian semua.Buat Rey, Anum, Uul, Icha, Amy, Bunga, Rio, Sem,
Aziz, Porang, Sandri, Zulman, Riski (TETAP
POSITIF YA, Ingat TIDAK SEMUA ORANG
PENIKMAT KOPI)
wassalam…
By. Khajar Ebta Pratama
By. Khajar Ebta Pratama