Jumat, 14 Maret 2014

SELEMBAR KERTAS UNTUK 30 HARI

Pada suatu hari aku terdampar di suatu desa yang berada di daerah pegunungan, yang bertepatan di desa Paya Dedep kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah yang sama sekali belum pernah terlintas di pikiranku untuk bisa berada di sana, apa lagi untuk menginjakkan kaki ku di desa tersebut. Perjalanan ku dari Banda Aceh menuju desa tersebut sungguh membuatku takjub di buatnya, sebab perjalanan yang begitu jauh dan di tambah lagi jalan pergunungan yang banyak liku – likunya, sehingga jika terus ku bayangkan jalan itu rasa nya membuat diri  ku muntah.

Hari pertama hingga hari ke tiga aku tidak merasakan kenyamanan dan kenikmatan sedikit pun, bahkan diri ku terasa seakan – akan terasa tersiksa oleh dinginnya cuaca di desa tersebut, bahkan ketika makan pun tidak ada istimewanya sedikit pun tidak kurasakan seperti di rumah ku sendiri. Batinku semakin hari semakin menolak untuk berada di desa tersebut. Namun hari demi hari aku mulai merasakan rasa kecintaan masyarakat untuk kami mahasiswa KKN, bahkan aku juga merasakan kedekatan dalam sesama anggota kelompok.

Secara personality, tanpa mereka sadari rekan – rekan ku satu kelompok hari semakin hari mereka mencoba melihatkan topeng keasliaan nya, hari terus berlalu dan rekan satu kelompok pun memperlihatkan keaslian personality mereka, baik dari anak fakultas Hukum, Penjas, Pkn, Teknik Mesin, Biologi, Psikology, Pkk, Geografi, dan Ekonomi. Namun semua itu bukan masalah bagi ku, karena itu adalah warna / corak dari setiap karakter manusia itu sendiri.

Aku merasa, aku adalah manusia paling sangat beruntung dari sekian banyak mahasiswa KKN yang berada di Jagong Jeget, aku merasa beruntung ketika memiliki anggota kelompok yang sanggat peduli satu sama lain, dan begitu juga masyarakat desa paya dedep yang sudah menganggap kami bagian dari keluarga kandung. . .

Banyak hal yang ku dapat dalam kelompok KKN ini, disini menurut ku bukan kelompok, melainkan adalah TEAM, menurutku jika kelompok itu hubungan nya tidak erat bahkan jarang jumpa, tapi di sini.kita setiap jam hari dan minggu pun bersua satu sama lain, dan kita pun saling membutuhkan satu sama lain bahkan kita tak terpisah oleh waktu selama 30 hari. Semoga apa yang kita lakukan selama 30 hari baik untuk rekan – rekan kita mau pun masyarakat desa paya dedep itu semua karena Allah.

Di mana sehari – hari aku hanya bisa berkata keras, kasar, bahkan tertawa pun aku yang paling besar. Tanggal 13 Febuari 2014 pukul 11.35 Wib aku dan rekan KKN menumpahkan air mata yang begitu luar biasa, di mana aku merasa sangat kehilangan keluarga besar di desa paya dedep, aku tak sanggup untuk meninggal kan mereka, di sini lah aku merasakan kehilangan yang luar biasa, bukan perkara mudah untuk berpisah dengan mereka apa lagi harus mengangkat kaki dari desa tersebut.

Satu hal yang ku peroleh di KKN ini, kini aku menyadari arti nilai kehidupan yang sesungguhnya, di mana aku melihat masyarakat yang begitu berusaha sepenuh tenaga dalam mencari rezeki dan bahkan mereka tidak mengandalkan kekayaan, baik dari segi rumah, kendaraan bahkan pakaian pun mereka pun sederhana.

Sebelum nya aku menucapakan terima kasih banyak kepada rekan – rekan satu TEAM KKN Ceria Paya Dedep, atas kerja samanya dan cinta kasih sayang dalam keluarga besar KKN Ceria semoga kita terus dalam menjalin hubungan silahturahmi, salam buat keluarga kalian semua dari saya sekeluarga semog sehat selalu.


Buat seluruh keluarga besar paya dedep, terima kasih banyak atas bantuan selama ini, semoga semua itu dapat di balas oleh Allah S.W.T. dan insyaallah kami akan kembali ke desa tercinta. Saya tunggu kehadiran saudara semua di desa ku. Diri ku merindukan kalian semua.Buat Rey, Anum, Uul, Icha, Amy, Bunga, Rio, Sem, Aziz, Porang, Sandri, Zulman, Riski (TETAP POSITIF YA, Ingat  TIDAK SEMUA ORANG PENIKMAT KOPI)     
wassalam…
By. Khajar Ebta Pratama

1 komentar: